728x90 AdSpace

Arsip BSC
  • Berita Terbaru

    Batu Cinta di Situ Patenggang....!!!

    Batu Cinta di Situ Patenggang....!!!
    Mitos Situ Patenggang
    Berdasarkan informasi yang tertera di lokasi wisata, situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan (saling mencari). 

    Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis, mereka berpisah untuk sekian lamanya. 

    Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta". 

    Mereka terpisah karena terjadi perang pada saat itu. Namun entah mengapa mungkin juga karena cinta keduanya begitu dalam akhirnya mereka pun dapat bertemu  kembali di suatu tempat yang sampai saat ini bernama “Batu Cinta”, batu inilah yang menjadi saksi bisu dipertemukannya cinta mereka kembali. 

    Kisah ini dapat Anda baca pada sebuah lukisan bergambar panorama Situ Patengan yang berada di lokasi Batu Cinta. Masyarakat setempat juga percaya bahwa jika mengunjungi Batu Cinta bersama pasangan, maka hubungan pasangan tersebut akan langgeng. Jadi jangan lama-lama datanglah kesana dan bawa pacar anda.

    Batu Cinta di Situ Patenggang....!!!
    Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka). 

    Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.

    Situ Patenggang Bandung, adalah tempat wisata di bagian selatan Kabupaten Bandung, terletak di sebuah desa bernama Patengan. Desa ini adalah bagian dari wilayah administratif Kecamatan Rancabali yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung Patuha, sebuah Gunung yang sangat erat kaitannya dengan objek wisata Kawah Putih. 

    Situ Patenggang, sebagai sebuah objek wisata alam yang begitu sangat populer di Bandung memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita tersebut masih lestari dan dikaitkan dengan nama dari situ/danau tersebut (Patenggang – Patengan). 

    Oleh karena itu, berawal dari sebuah legenda ini pula yang menjadi daya tarik dari tempat wisata di Bandung ini. Secara sederhana, sejarah situ patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.

    Batu Cinta di Situ Patenggang....!!!
    Sejarah Situ Patenggang
    Nama Populer yang digunakan sebagai nama danau ini sebenarnya ada 2, pertama yaitu “Situ Patengan” dan yang kedua adalah “Situ Patenggang”. 

    Kedua nama tersebut memiliki filosofi tersendiri yang menunjukan identitas situ serta saling memiliki keterkaitan. 

    Apabila wisatawan menyebutnya “Situ Patengan” hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada. 

    Nama “Patengan” berasal dari bahasa Sunda “Pateangan” yang artinya saling mencari. Sedangkan nama “Patenggang” sendiri yang juga dari bahasa Sunda yang artinya terpisah dari jarah ataupun waktu. 

    Mitos masyarakat yang sangat kuat hingga saat ini “Siapa saja yang ingin hubungannya langgeng, maka datangkah ke Situ Patenggang, datangilah Batu Cinta dan kelilingi Pulau Asmara.

    Batu Cinta di Situ Patenggang....!!!
    Tentunya dari aspek wisata, adanya legenda serta mitos Batu Cinta, dan Pulau Asmara menjadi daya tarik yang sangat kuat bagi para wisatawan selain pemandangan danau serta keindahan cagar alam dan perkebunan teh Rancabali yang mengelilinginya. 

    Oleh karena itu, tidak lengkap rasanya berkunjung ke Situ Patenggang jika tidak menginjakkan kaki di Batu Cinta dan Pulau Sasuka. Sebuah Danau yang menjadi Objek wisata menarik dan Populer

    Awalnya, Situ ini adalah bagian dari cagar alam atau taman nasional seperti cagar alam lain yang ada di Indonesia. Namun, pada tahun 1981 terjadi sebuah pengembangan yang sangat besar hingga akhirnya menjadi taman wisata alam. 

    Saat ini, Situ Patenggang Ciwidey dikelola oleh PTPN VIII, kawasan Bandung Selatan. Pengembangan demi pengembangan termasuk perbaikan sarana transportasi serta fasilitas pendukung wisata seperti penginapan, sarana ibadah, rumah makan, tempat penjualan cinderamata, tempat parkir, gazebo/shelter, perahu, dan lain-lain yang sampai saat ini terus dilengkapi. Untuk kebersihan, seluruh area bebas dari polusi udara dan sampah apalagi limbah kimia.





    Diposting oleh Poerwalaksana
    Arsip BSC Updated pada: Selasa, Februari 10, 2015
    Poerwalaksana

    Poerwalaksana is a freelance web designer and developer with a passion for interaction design.

    Facebook Group: Bandung Social Community

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Item Reviewed: Batu Cinta di Situ Patenggang....!!! Rating: 5 Reviewed By: Poerwalaksana
    Scroll to Top