Atas : Pendopo 1900-an - Bawah : Pendopo 1880 |
GEDONG DALAPAN........
Bila ditanya, sejak kapan pembangunan Bandung ini dimulai, maka titik awalnya akan mengacu pada tahun 1825.
Pada tahun ini, dibuat pemetaan Bandung yang disebut Plan der Nagorij Bandong atau Rencana Tata Kota Bandung.
Pemetaan ini dilakukan oleh Pemerintah Belanda yang pada masa itu masih menduduki Indonesia.
Dalam peta Bandung yang pertama ini tercantum delapan gedung pertama di Bandung, dibangun dengan dinding batu atau permanen seperti layaknya bangunan modern yang kita kenal sekarang. Berikut adalah delapan gedung yang dimaksud.
1. Rumah Bupati Bandung, terletak di sebelah selatan Alun-alun Bandung. Dalam perkembangannya, rumah ini kemudian berubah menjadi pendopo, yaitu bangunan bertiang tanpa dinding, didirikan oleh Bupati Bandung yang tersohor, R.A.A. Wiranatakusumah. Rumah ini sekarang sudah tidak ada.
2. Rumah Andries de Wilde, tuan tanah pertama di Jawa Barat sekaligus dokter pribadi dan asisten utama Daendels. Lokasinya bila dipetakan kini, terletak berseberangan dengan Kantor Walikota Bandung. De Wilde ini juga berlaku sebagai pemilik Gedung Kopi, yang kini menjadi Balai Kota Bandung.
3. Rumah Tumenggung (gelar kehormatan untuk Bupati) Bandung, terletak di Jl. Asia Afrika dan sekarang menjadi Gedung Keuangan.
4. Rumah Patih (asisten Bupati) Bandung, terletak di Jl. Kepatihan, tak jauh dari Alun-alun Bandung. Sayang, bangunan ini sudah tak ada di masa kini.
5. Barak atau tangsi tentara, terletak di Jl. Cibadak. Di sinilah Belanda memusatkan kegiatan militernya tak jauh dari jantung kota Bandung.
6. Mesjid Agung Bandung, kini masih berdiri di lokasi yang sama. Bangunannya sendiri telah mengalami beberapa kali renovasi, sehingga tidak lagi menyisakan arsitektur aslinya.
7. Gedung Herberg alias Pesanggrahan atau Penginapan. Letak tepatnya kini ada di belakang Hotel Preanger. Herberg biasa disinggahi oleh para wisatawan yang sedang menempuh perjalanan di Jalan Raya Pos (jalan yang dibangun Daendels dari Anyer hingga Panarukan). Di sebelah selatan Herberg terdapat Toko Thiem, yang menjadi cikal bakal berdirinya Hotel Preanger.
8. Rumah A.A.J. Payen, seorang pelukis Belgia yang ternama pada masa itu. Dibangun dengan gaya ala kerajaan, rumah ini berada di sebelah barat Viaduct, Jl. Kebon Jukut. Gedung ini dibongkar pada era 80-an akibat terkena proyek pelebaran Jl. Suniaraja dan Stasiun Timur.
Bangsa yang besar adalah mereka yang menghargai sejarah. Oleh karena itu, peninggalan kejayaan Bandung tempo dulu YANG MASIH ADA perlu mendapatkan perhatian khusus dari kita sebagai warga yang cinta Bandung.
Bangunan-bangunan yang tersisa adalah mesin waktu yang patut dipertahankan supaya generasi mendatang dapat terus mengenang keindahan Bandung yang telah tumbuh sejak ratusan tahun lamanya (P.m.Dj).
0 komentar:
Posting Komentar